Tugas Softskill
Peranan dan Fungsi
Bahasa Indonesia Dalam Ragam Tulis
NAMA: ELIAN SANDY
NPM: 12113859
KELAS: 3KA29
Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia Dalam Ragam Tulis
Pendahuluan
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Republik Indonesia, sebagaimana
yang telah disahkan pada sumpah pemuda 1928. Selain itu bahasa Indonesia
mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi waga Negara Indonesia. Peranan
bahasa Indonesia dalam penulisan atau dalam konteks ilmiah juga sangatlah
penting. Dikarenakan dalam penulisan ilmiah membutuhkan penggunaan tata bahasa
Indonesia yang baik. Penggunaan tata bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah
ialah penggunaan tata bahasa yang telah mengikuti aturan EYD yang benar. Dimana
dalam segi penggunaan tata bahasa, segi pemilihan kata, dan segi penggunaan
tanda baca.
Bahasa merupakan kunci untuk
membuka wawasan dan pengetahuan. Hanya dengan bahasalah kita dapat menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi. Walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai
alat persatuan tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan.
Hal tersebut mengharuskan kita menerjemahkan semua buku ilmu pengetahuan di
dunia ini ke dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya informasi ilmiah dalam
bahasa Indonesia tersebut, pasti akan ada kemajuan di bidang ilmu pengetahuan
yang berarti meningkatkan mutu bahasa indonesia sebagai bahasa ilmiah. Bahasa
dipakai sebagai alat mengungkap gagasan dan pikiran. Dengan begitu bahasa
adalah alat komunikasi sekaligus alat untuk memahami isi dari komunikasi itu
sendiri. Komunikasi antar-orang, termasuk komunikasi ilmuwan terhadap fenomena
alam dan fenomena kebudayaan.
Manusia menggunakan bahasa sesuai dengan yang dia ketahui dan yang dirasakan guna menyampaikan gagasan atau menerima gagasan, pemberitahuan, keluh-kesah, pernyataan menghormat, bersahabat, atau pernyataan permusuhan dari orang lain. Siapa dia berkomunikasi dengan siapa, tentang hal apa, di mana, untuk tujuan apa dengan cara bagaimana. Dengan demikian, cara orang mengekspresikan gagasan terkait dengan masalah-masalah di luarnya seperti kesadaran atas status sosial dan tradisi yang berlaku dan diberlakukan. Lewat bahasa yang diketahui, gagasan dan pikiran diformulasi menjadi serangkaian konsep kebahasaan. Konsep bisa berupa kata atau istilah.
Fungsi
Bahasa IndonesiaManusia menggunakan bahasa sesuai dengan yang dia ketahui dan yang dirasakan guna menyampaikan gagasan atau menerima gagasan, pemberitahuan, keluh-kesah, pernyataan menghormat, bersahabat, atau pernyataan permusuhan dari orang lain. Siapa dia berkomunikasi dengan siapa, tentang hal apa, di mana, untuk tujuan apa dengan cara bagaimana. Dengan demikian, cara orang mengekspresikan gagasan terkait dengan masalah-masalah di luarnya seperti kesadaran atas status sosial dan tradisi yang berlaku dan diberlakukan. Lewat bahasa yang diketahui, gagasan dan pikiran diformulasi menjadi serangkaian konsep kebahasaan. Konsep bisa berupa kata atau istilah.
1. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Alat
komunikasi
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahsa
primer) dan tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan
oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol
bunyi memiliki ciri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di
telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya
kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam
bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat. Bahasa sebagai alat
komunikasi, bahasa merupakan alat untuk merumuskan maksud kita. Dengan
komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan
ketahui kepada orang lain. Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan
mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah
dicapai oleh orang-orang sejaman kita.
2. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Alat
untuk Mengembangkan Ilmu pengetahuan.
Tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK
tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam
struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu
sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir
dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak
akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar,
menjadikan bahasa sebagai prasarana berpikir modern. Oleh karena itu, jika
cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir karena
bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
Bahasa
Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai
bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu bahasa
Indonesia juga mempunyai empat fungsi sebagai berikut :
1.
Sebagai lambang kebangsaan negara.
2.
Lambang identitas negara.
3.
Alat penghubung antarwarga, antardaerah, antarbudaya.
4.
Alat yang menyatukan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya
yang
berbeda.
Peranan
dan fungsi bahasa indonesia Dalam kehidupan sehari-hari
“kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa
persatoean, Bahasa Indonesia”. itulah penggalan dari isi Sumpah
Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928. Lahirnya Sumpah pemuda merupakan
sebuah awal menjadikannya bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.
Dalam era globalisasi, kita sebagai warga negara
indonesia sudah sepantasnya bangga dan menjunjung tinggi bahasa persatuan kita,
yaitu bahasa indonesia. jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan
dimasyarakatkan. Hal ini diperlukan, agar bangsa indonesia tidak terbawa arus
oleh pengaruh budaya asing yang masuk ke indonesia.
bahasa
indonesia memiliki fungsi sbb :
1. Sebagai Bahasa Nasional
Sebagai lambang kebanggaan dan identitas
nasional, Bahasa persatuan kita, memiliki nilai-nilai sosial budaya luhur
bangsa yang harus dipertahankan dan direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari
tanpa ada rasa renda diri, malu, dan acuh tak acuh. Indonesia
memiliki banyak budaya dan bahasa yang berbeda-beda hampir di setiap daerah.
Pastinya, tidak akan mungkin kita bisa saling memahami ketika berkomunikasi
antar sesama. Oleh karena itulah betapa pentingnya kedudukan bahasa indonesia
sebagai bahasa pemersatu bangsa dan sebagai alat penghubungan antarbudaya dan
daerah.
2. Sebagai Bahasa Negara
Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang
diselenggarakandi Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan
bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki
fungsi sebagai : bahasa dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentinganperencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta menjadi bahasa resmi
kenegaraan, pengantar di lembaga-lembaga pendidikan/ pemanfaatan ilmu
pengetahuan, pengembangan kebudayaan, pemerintah dll.
fungsi itu harus dilaksanakan, sebab itulah ciri penanda
bahwa suatu bahasa dapat dikatakan berkedudukan sebagai bahasa negara. Era
globalisasi merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat
mempertahankan diri di tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat rumit.
Untuk itu, bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dengan baik dan harus bangga
menggunakan bahasa indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Kalau kita cermati, sebenarnya ada satu lagi fungsi bahasa
yang selama ini kurang disadari oleh sebagian anggota masyarakat, yaitu sebagai
alat untuk berpikir. Dalam proses berpikir, bahasa selalu hadir bersama logika
untuk merumuskan konsep, proposisi, dan simpulan. Segala kegiatan yang
menyangkut penghitungan atau kalkulasi, pembahasan atau analisis, bahkan
berangan-angan atau berkhayal, hanya dimungkinkan berlangsung melalui proses
berpikir disertai alatnya yang tidak lain adalah bahasa.
Sejalan dengan uraian di atas dapat diformulasikan bahwa
makin tinggi kemampuan berbahasa seseorang, makin tinggi pula kemampuan
berpikirnya. Makin teratur bahasa seseorang, maka makin teratur pula cara
berpikirnya. Dengan berpegangan pada formula itulah, dapat dikatakan bahwa
seseorang tidak mungkin menjadi intelektual tanpa menguasai bahasa. Seorang
intelektual pasti berpikir, dan pasti memerlukan bahasa indonesia untuk
mempermudah dalam proses berfikirnya.
Cara
Melestarikan Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa
Sebagai salah satu dari pemuda Indonesia, saya melestarikan
Bahasa Indonesia dengan cara bersikap bahasa. Bersikap bahasa menurut saya
adalah menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dari
diri sendiri terlebih dahulu untuk rajin mengungkapkan pemikiran saya dengan
bahasa Indonesia dan dengan sering membaca karena membaca merupakan salah satu
pintu terbukanya wawasan sehingga kemampuan bahasa akan bertambah. Bahasa
Indonesia dapat lestari karena setelah membaca kumpulan ide dengan bahasa
Indonesia kemudian kita salurkan ide kita sendiri dengan tulisan dalam bahasa
Indonesia juga bila hal ini terjadi terus menerus dan berkesinambungan. Selain
itu, cara lain adalah dengan mengurangi pengunaan bahasa gaul yang
kebarat-baratan sehingga bahasa Indonesia tidak tergeser nilai keberadaannya.
Jelaskan peranan Bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah!
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Republik Indonesia, sebagaimana
yang telah disahkan pada sumpah pemuda 1928. Selain itu bahasa Indonesia
mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi waga Negara Indonesia. Dalam
peranannya bahasa Indonesia dalam penulisan atau dalam konteks ilmiah sangatlah
penting. Dikarenakan dalam penulisan ilmiah membutuhkan penggunaan tata bahasa
Indonesia yang baik. Penggunaan tata bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah
ialah penggunaan tata bahasa yang telah mengikuti aturan EYD yang benar. Dimana
dalam segi penggunaan tata bahasa, segi pemilihan kata, dan segi penggunaan
tanda baca.
Sering kali pada konteks ilmiah bahasa diartikan sebagai
buah pikir penulis, sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang
dilakukan oleh si penulis tersebut pada ilmu pengetahuan tertentu. Dalam
konteks karya ilmiah isi dari karya ilmiah harus menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar, baik dalam penulisan dan tata bahasanya.
Dalam penulisan karya ilmiah yang harus diperhatikan ialah
dalam pemilihan kata, penggunaan tanda baca, dan harus mengikuti EYD. Adapun
manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
1.
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
2.
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
3.
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.
4.
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.
5.
Memperoleh kepuasan intelektual.
6.
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
Jadi dapat disimpulkan peranan dan fungsi bahasa Indonesia
dalam konteks ilmiah sangatlah penting. Karena hasil baik dari penulisan ilmiah
tidak lepas dari segi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Peranan
Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah
1. Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah atau akademik menuntut kecermatan dalam
penalaran dan bahasa. Dalam hal bahasa, karya tulis semacam itu (termasuk
laporan penelitian) harus memenuhi ragam bahasa standar (formal) atau bukan
bahasa informal atau pergaulan.Ragam bahasa karya tulis ilmiah atau akademik
hendaknya mengikuti ragam bahsa yang penuturnya adalah terpelajar dalam bidang
ilmu tertentu. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari
ketaksaan atau ambigiutas makna karena karya tulis ilmiah tidak terikat oleh
waktu.
Dengan demikian, ragam bahasa karya ilmiah sedapat-dapatnya
tidak mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual seperti ragam bahasa
jurnalistik. Tujuannya agar karya tersebut dapt tetap dipahami oleh pembaca
yang tidak berada dalam situasi atau konteks saat karya tersebut diterbitkan.
Masalah ilmiah biasanya menyangkut hal yang sifatnya abstrak atau konseptual
yang sulit dicari alat peraga atau analoginya dengan keadaan nyata. Untuk
mengungkapkan hal semacam itu, diperlukan struktur bahasa keilmuan adalah
kemampuannya untuk membedakan gagasan atau pengertian yang memang berbeda dan
strukturnya yang baku dan cermat. Dengan karakteristik ini, suatu gagasan dapat
terungkap dengan cermat tanpa kesalahan makna bagi penerimanya.
Penulisan
ilmiah merupakan sebuah karangan yang bersifat fakta atau real yang ditulis
dengan menggunakan penulisan yang baik dan benar serta ditulis menurut metode
yang ada. Terdapat beberapa jenis penulisan ilmiah yang dapat di kategorikan
sebagai berikut :
1. Makalah
Karya tulis yang menyediakan permasalahan dan pembahasan sesuai dengan data yang telah di dapatkan di lapangan dengan objektif.
Karya tulis yang menyediakan permasalahan dan pembahasan sesuai dengan data yang telah di dapatkan di lapangan dengan objektif.
2. Kertas Kerja
Pada
umumnya kertas kerja hamper sama dengan makalah akan tetapi kertas kerja
digunakan untuk penulisan local karya atau seminar serta lebih mendalam dari
makalah.
3. Laporan Praktik Kerja Karya ilmiah
yang
memaparkan fakta yang di temui di tempat bekerja yang digunakan untuk penulisan
terakhir jenjang diploma III (DIII).
4. Skripsi
Merupakan karya ilmiah yang mengemukakan pendapat orang lain dan data yang telah di dapat di lapangan yang digunakan untuk mendapat gelar S1 :
Merupakan karya ilmiah yang mengemukakan pendapat orang lain dan data yang telah di dapat di lapangan yang digunakan untuk mendapat gelar S1 :
a.
Langsung (observasi lapangan)
b.
Skripsi
c.
Tidak langsung (studi kepustakaan)
5.
Tesis
Karya
ilmiah yang bertujuan untuk melakukan pengetahuan baru dengan melakukan
peneluitian penelitian terhadap hasil hipotesis yang ada.
6.
Disertasi
Karya
tulis untuk mengungkap dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta yang
realistis dan data yang relefan serta objektif.
Dalam menulis karya ilmiah sebaiknya menggukan kata-kata
atau kalimat yang sesuai dengan kaidah dan bahasa yang penuturannya terpelajar
dengan bidang tertentu, ini berguna untuk menghindari ketaksaan atau ambigu
makna karna karya ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam
bahasa penulisan karya ilmiah tidak mengandung bahasa yang sifatnya konstektual,
Oleh karena itu, pengajar perlu memperhatikan kaidah yang berkaitan dengan
pembentukan istilah, Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI) yang dikeluarkan
oleh pusat pembinaan bahasa Indonesia merupakan sumber yang baik sebagai
pedoman dalam memperhatikan hal-hal tersebut. Dan juga tanda baca yang tepat
untuk di setiap kalimat yang dimuat dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Ada
yang menyebutkan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam karya tulis
ilmiah berupa penelitian yaitu :
1. Bermakna isinya
1. Bermakna isinya
2. Jelas uraiannya
3. Berkesatuan yang bulat
4. Singkat dan padat
5. Memenuhi kaidah kebahasaan
6. Memenuhi kaidah penulisan dan format
karya ilmiah
7. Komunikasi secara ilmiah